top of page
Marketing Internasional
Recommanded Reading
Search By Tags
Follow "THIS JUST IN"
  • Instagram Social Icon
  • Facebook Basic Black
  • YouTube Social  Icon
  • Twitter Basic Black

Pasangan Rano Karno dan Aeng Haerudin Memang Pas

  • Hai
  • Jul 20, 2016
  • 4 min read

MARKETINGINTERNASIONAL - Jelang pemilihan gubernur (pilgub) Banten 2017, sejumlah tokoh nasional asal Banten mulai bermunculan untuk digadang-gadangkan maju dalam pilgub mendatang. Bahkan beberapa diantaranya sudah mendeklarasikan diri untuk maju dalam bursa calon kandidat. Tak terkecuali incumbent yang sudah mendapat lampu hijau dari partai pengusungnya untuk maju kembali.

Sejumlah nama yang muncul, misalnya Rano Karno, Wahidin Halim, Andika Harzumy, Dimyati Natakusuma, Ahmad Taufik Nuriman, Mulyadi Jayabaya, Anton Apriantono, Tb Hairul Zaman Taufiqurrahman Ruki, Aeng Haerudin dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak nama tersebut, setidaknya hanya tiga nama yang mengantongi elektabilitas tinggi di mata publik Banten sebagai calon gubernur.

Seperti yang dirilis oleh Indo Barometer dalam surveinya dengan pertanyaan terbuka beberapa waktu lalu yang menempatkan Rano Karno sebagai petahana di posisi teratas sekitar 18,88%. Lalu disusul kemudian Wahidin Halim dan Andika Hazrumi. Pun lewat pertanyaan tertutup, elektabilitas Rano Karno masih unggul 34%.

Jika memang Rano Karno yang merupakan kader partai penguasa di negeri ini, dan sekaligus pemilik kursi mayoritas di DPRD Provinsi Banten maju sebagai kandidat paling kuat, lantas siapakah yang bakal mendampinginya?

Boleh jadi, lantaran elektabilitas yang dikantongi Rano Karno, selaku incumbent memiliki kans yang tinggi dibanding kandidat lain, sebagian kalangan menganjurkan agar jangan sampai bersanding dengan ‘dinasti Banten’. Rupanya, hal yang sama juga berkembang di tataran grassroots yang menginginkan jika Rano Karno maju, maka sebaiknya menggandeng kandidat di luar dinasti Banten.

Seperti yang diutarakan oleh Ketua Asosiasi Pencaksilat Tradisional Banten Indonesia (APTBI) Baros, Yayat Supriatna mengatakan, sebagai putra daerah dan mewakili orang Banten, maka yang pas untuk disandingkan dengan Rano Karno adalah Aeng Haerudin. Sebab, menurutnya, Aeng Haerudin merupakan sosok putra daerah yang banyak mengetahui apa yang dibutuhkan orang Banten.

Selain menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Aeng juga tercatat pernah duduk sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten. Tidak hanya itu, jauh sebelumnya, Aeng adalah salah satu tokoh yang ikut aktif bersama sejumlah tokoh Banten dalam pembentukan lahirnya provinsi Banten. Dan sebagai ketua partai yang memiliki 8 kursi di DPRD Provinsi Banten, tentu peluangnya lebih besar dibanding kader yang lain. “Bahkan dulu, Aeng juga pernah menjadi bagian dari penggagas pendirian provinsi Banten bersama tokoh paling berpengaruh di Banten yakni Ki Khasan Shohib. Jadi dia paham dan mengerti sekali persoalan yang ada di Banten,” kata Yayat yang ditemui di Padepokan Gunung Karang, Banten beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tak berlebihan jika Rano Karno dengan PDIP sebagai pengusungnya untuk lebih memilih Aeng Haerudin sebagai pasangannya. Rano Karno dengan basis pemilih ada di wilayah Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan). Sementara Aeng Haerudin begitu mengakar kekuatannya di wilayah Serang, Pandeglang, dan Lebak. “Jika Rano Karno berpasangan dengan Aeng Haerudin, saya yakin Rano Karno bisa melanggang lagi sebagai gubernur,” kata Yayat yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Baros, Serang, Banten.

Kedepannya, kata Yayat, jika memang pasangan ini terpilih, maka harapannya pencak silat yang menjadi kekayaan budaya kearifan lokal lebih maju dan mendunia. “Kami sebagai warga Banten dengan budaya pencak silatnya, hanya berharap banyak di tangan Rano-Aeng lebih maju lagi,” kata Ketua Padepokan Gunung Karang, Banten ini.

Apa yang disampaikan Yayat, diamini oleh budayawan dan novelis asal Banten, Uten Sutendy yang menilai bahwa Aeng Haerudin memang pas untuk dipasangkan dengan Rano Karno. Sebagai petahana, kata penulis novel Baiat Cinta di Tanah Baduy ini, Rano Karno –berlatar belakang seniman dan budayawan– yang didukung partai penguasa, jangan sampai salah memilih pasangan.

Karena itu, ia berharap Rano Karno bisa bersanding dengan Aeng Haerudin, orang yang pernah sama-sama membangun Banten, kala ia duduk sebagai Ketua DPRD dan Rano sendiri sebagai wakil gubernur. Sehingga keduanya sudah saling mengenal dan mengetahui apa yang dibutuhkan Banten ke depannya. “Memang mustinya seperti itu, jangan sampai RK (Rano Karno) maupun partai pengusungnya salah pilih pendamping,” kata Uten dalam sebuah diskusi di Banten Resto, Jalan Raya Pamulang 2, No. 5, Tangerang Selatan belum lama ini.

Banten, kata Uten, sangat membutuhkan figur pemimpin yang mengerti akan seni budaya, cinta dengan budaya dan mau membangun serta mengembangkan budaya lokal. Karena, mau tidak mau, lanjut Uten, gubernur yang akan datang, harus bisa mengamankan sekaligus menyelematkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di tanah Banten. Uten mencontohkan, bahwa Banten begitu terkenal dengan Baduy-nya baik di tataran nasional maupun di mancanegara.

“Betapa tidak, kalau kita kaji lebih dalam, supremasi Islam pertama kali di nusantara adalah Banten. Bangsa Eropa, pertama kali mendarat di negeri ini pun melalui Banten. Dan Banten itu kaya raya, sehingga musti dinahkodai oleh pemimpin yang sudah teruji dan punya visi masa depan,” katanya.

Sementara dari sisi pelaku usaha, sosok Rano Karno dengan berbagai regulasi dan keberpihakannya kepada dunia usaha dinilai akan lebih kuat lagi jika disandingkan dengan Aeng Haerudin. Demikian seperti disampaikan pengusaha bidang pariwisata asal Banten, Nana Sujana.

Di mata Nana, Rano Karno sebagai incumbent dan Aeng Haerudin dengan jaringannya yang kuat dinilai akan mampu menjadikan Banten sebagai tujuan destinasi wisata dunia. Sebab, kata Nana, Banten dengan segala kekayaan alam yang begitu indah dan memiliki sejarah panjang masih banyak yang perlu dikembangkan dan dieksplor, sehingga akan dilirik wisatawan dunia.

Lebih lanjut, Nana mengatakan potensi wisata Banten, sebut saja misalnya kawasan Tanjung Lesung –yang oleh pemerintah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus, Taman Nasional Ujung Kulon, kawasan Pantai Sawarna di Banten bagian selatan, lalu ada juga kawasan wisata Baduy Outbound –yang memiliki 8 destinasi wisata dunia— tak kalah menarik dari destinasi wisata lainnya yang ada di Indonesia. Begitu pula, kawasan Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan) dengan berbagai akomodasi, fasilitas dan industri pariwisata kelas dunia masih perlu ditingkatkan.

“Menurut saya, pasangan Rano Karno-Aeng Haerudin akan bisa membawa pariwisata Banten dan bidang usaha lainnya lebih maju lagi,” kata Presiden Direktur PT Cahaya Hajar Aswad Indonesia ini. (hai)

 
 
 

Comentarios


  IM BEST BRAND 

© Dec 2016 by "Marketing Internasional". Proudly created with Marketing Internasional

bottom of page